Tanjungpinang – Hujan lebat telah melanda di beberapa wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan pada Senin, 20 Mei 2024. Curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang mengakibatkan sejumlah kejadian bencana diantaranya yakni banjir di beberapa wilayah Kota Tanjungpinang. Selain itu BPBD Kota Tanjungpinang juga telah mengevakuasi pohon rawan tumbang yang berada di Jalan Engku Putri Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.
Kabupaten Bintan juga tak luput dari guyuran hujan yang disertai petir dan angin kencang pada 20 Mei lalu. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Bintan, angin kencang yang terjadi membuat sembilan rumah warga di Desa Tanjung Talok Kecamatan Seri Kuala Lobam terkena dampaknya. Dampak dan kerusakan yang ditimbulkan diantaranya yakni enam rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak sedang.
Analisis bmkg tanjungpinang
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Prakirawan BMKG Tanjungpinang Vivi Putrima Ardah, mengatakan bahwa dari analisis skala global, regional, dan lokal dapat disimpulkan adanya awan konvektif berjenis awan Cumulonimbus signifikan di wilayah Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan, yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang pada tanggal 20 Mei 2024.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global dan regional seperti kondisi ENSO dan IOD tidak memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas pembentukan awan konvektif di wilayah Indonesia, namun kondisi MJO yang aktif di fase 3 (Indian Ocean) memberikan kontribusi terhadap pembentukan awan-awan konvektif yang menghasilkan hujan di wilayah Indonesia, termasuk wilayah Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan. Kondisi OLR yang bernilai Negatif dan Gelombang Rossby yang aktif di wilayah Kepulauan Riau mengindikasikan terdapat banyak awan-awan konvektif di wilayah Kepulauan Riau termasuk di Pulau Bintan. Kondisi SST yang masih lebih hangat dibandingkan normalnya dengan ditandai nilai anomali positif berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan. Selain itu, adanya daerah siklonik di sekitar Perairan Natuna dan daerah konvergensi di wilayah Sumatera bagian Utara sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan di wilayah Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan.
Jika dilihat dari analisis skala lokal yaitu kelembapan udara di atmosfer pada lapisan gradien hingga 500 mb dalam kondisi basah mengidikasikan pasokan uap air yang cukup untuk dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif. Pada analisis indeks labilitas menunjukkan kondisi atmosfer dalam keadaan labil sedang sehingga mengindikasikan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus yang menghasilkan hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Kemudian dari hasil citra satelit pada tanggal 20 Mei 2024 pada pukul 00.00 UTC (07.00 WIB) terpantau adanya Kumpulan awan konvektif di Pulau Bintan bagian Utara dan meluas hingga ke beberapa wilayah Kota Tanjungpinang dan Kab. Bintan. Fase puncak terjadi pada pukul 06.00 UTC (13.00 WIB) dengan suhu puncak awan mencapai -100°C. Kemudian berangsur punah pada pukul 10.00 UTC (17.00 WIB). Dari pantauan Citra Radar tanggal 20 Mei 2024 telah terpantau adanya awan konvektif hujan mulai pukul 01.18 UTC (08.18 WIB) di wilayah Kota Tanjungpinang yang menyebar ke wilayah Kab. Bintan hingga punah pada pukul 12.08 UTC (19.08 WIB). Kumpulan awan-awan signifikan yang terus bergerak tumbuh dan punah hingga menyebar ke wilayah Kota Tanjungpinang dan sekitarnya tersebut memiliki kisaran nilai dBZ sebesar 35 – 60 dBZ.
prospek cuaca kedepan
Berdasarkan peringatan dini cuaca yang dirilis oleh Deputi Bidang Meteorologi, wilayah Kepulauan Riau masih diprakirakan berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang hingga tiga hari kedepan.
Berikut kami lampirkan Press Release Analisis Kejadian Hujan Lebat 20 Mei 2024 dari BMKG Tanjungpinang.